This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 09 Oktober 2013

DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA



Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama  diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.

A. Prinsip Dasar
          Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:
1.Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum menolong, periksa dulu apakah tempat tersebut  aman atau dalam bahaya.
2.Pakailah metode pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya.
3.Buatlah cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. ini berguna bila penderita mendapat rujuka/pertolongan tambahan oleh pihak lain.

B. Sistematika Pertolongan Pertama
    Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah yang mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
  Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada

KASUS-KASUS KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA

Pingsan (Syncope/collapse)
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.

Gejala
           Perasaan limbung
           Pandangan berkunang-kunang
           Telinga berdenging
           Nafas tidak teratur
           Muka pucat
           Biji mata melebar
           Lemas
           Keringat dingin
           Menguap berlebihan
           Tak respon (beberapa menit)
           Denyut nadi lambat

Penanganan
1.         Baringkan korban dalam posisi terlentang
2.         Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3.         Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4.         Beri udara segar
5.         Periksa kemungkinan cedera lain
6.         Selimuti korban
7.         Korban diistirahatkan beberapa saat
8.         jangan sekali-kali member korban minum karena akan menyebabkan kematian


Dehidrasi
yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.


Gejala dan tanda dehidrasi

Dehidrasi ringan
           Defisit cairan 5% dari berat badan
           Penderita merasa haus
           Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang
           Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
           Nadi lebih dari 90x/menit
           Nadi lemah
           Sangat haus

Dehidrasi berat
           Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
           Hipotensi
           Mata cekung
           Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
           Kejang-kejang

Penanganan
1.         Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
2.         mengganti elektrolit yang lemah
3.         Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4.         Memberantas penyebabnya
5.         Rutinlah minum jangan tunggu haus


Asma
yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala
           Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
           Terdengar suara nafas tambahan
           Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
           Irama nafas tidak teratur
           Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
           Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan
1.         Tenangkan korban
2.         Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3.         Posisikan ½ duduk
4.         Atur nafas
5.         Beri oksigen (bantu) bila diperlukan


Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala
           Kepala terasa nyeri/berdenyut
           Kehilangan keseimbangan tubuh
           Lemas

Penanganan
1.         Istirahatkan korban
2.         Beri minuman hangat
3.         beri obat bila perlu
4.         Tangani sesuai penyebab


Maag/Mual
yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.

Gejala
           Perut terasa nyeri/mual
           Berkeringat dingin
           Lemas

Penanganan
1.         Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2.         Beri minuman hangat (teh/kopi)
3.         Jangan beri makan terlalu cepat


Lemah jantung
yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.

Gejala
           Nyeri di dada
           Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
           Kadang sampai tidak merespon terhadap suara
           Denyut nadi tak teraba/lemah
           Gangguan nafas
           Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
           Kepala terasa ringan
           Lemas
           Kulit berubah pucat/kebiruan
           Keringat berlebihan

Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.

Penanganan
1.         Tenangkan korban
2.         Istirahatkan
3.         Posisi ½ duduk
4.         Buka jalan pernafasan dan atur nafas
5.         Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
6.         Jangan beri makan/minum terlebih dahulu
7.         Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)


Histeria
yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.

Gejala
           Seolah-olah hilang kesadaran
           Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
           Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan
1.         Tenangkan korban
2.         Pisahkan dari keramaian
3.         Letakkan di tempat yang tenang
4.         Awasi


Mimisan
yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.

Gejala
           Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
           Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
           Kadang disertai pusing

Penanganan
1.         Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
2.         Tenangkan korban
3.         Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4.         Diminta bernafas lewat mulut
5.         Bersihkan hidung luar dari darah
6.         Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama


Kram
yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.

Gejala
           Nyeri pada otot
           Kadang disertai bengkak

Penanganan
1.         Istirahatkan
2.         Posisi nyaman
3.         Relaksasi
4.         Pijat berlawanan arah dengan kontraksi


Memar
yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.

Gejala
           Warna kebiruan/merah pada kulit
           Nyeri jika di tekan
           Kadang disertai bengkak

Penanganan
1.         Kompres dingin
2.         Balut tekan
3.         Tinggikan bagian luka


Keseleo
yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.

Gejala
           Bengkak
           Nyeri bila tekan
           Kebiruan/merah pada derah luka
           Sendi terkunci
           Ada perubahan bentuk pada sendi

Penanganan
1.         Korban diposisikan nyaman
2.         Kompres es/dingin
3.         Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4.         Tinggikan bagian tubuh yang luka
Main-Main Kesini yah...It's Good 4 U
27-04-2009 13:40   
             

27-04-2009 13:41    RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
chris.ho
AXnet Kemayoran



Posting: 19.972
Grup: Pengawal Forum
Ikutan: Jul 2007
Status: Online
Reputasi: 232
Posting: #2 RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.

Gejala
           Terbukanya kulit
           Pendarahan
           Rasa nyeri

Penanganan
1.         Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2.         Tutup luka dengan kasa steril/plester
3.         Balut tekan (jika pendarahannya besar)
4.         Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1.         Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
- Keluarkan tanpa menyinggung luka
- Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
- Evakuasi korban ke pusat kesehatan
2.         Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.


Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara
1.         Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll
2.         Fisika:
           Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
           Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
3.         Kimia: Obat-obatan
4.         Biokimia: vitamin K
5.         Elektrik: diahermik


Patah Tulang/fraktur
yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian

Gejala
           Perubahan bentuk
           Nyeri bila ditekan dan kaku
           Bengkak
           Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah
           Ada memar (jika tertutup)
           Terjadi pendarahan (jika terbuka)

Jenisnya
           Terbuka (terlihat jaringan luka)
           Tertutup

Penanganan :
Tenangkan korban jika sadar

Untuk patah tulang tertutup
1.         Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
2. Sensasi (respon nyeri)
3. Sirkulasi (peredaran darah)
4.         Ukur bidai disisi yang sehat
5.         Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
6.         Pasang bantalan didaerah patah tulang
7.         Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka
8.         Ikat bidai
9.         Periksa GSS

Untuk patah tulang terbuka
1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin
3.Ikat dengan ikatan V
4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

Tujuan Pembidaian
1.         Mencegah pergeseran tulang yang patah
2.         memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
3.         mengurangi rasa sakit
4.         Mempercepat penyembuhan


Luka Bakar
yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Penanganan
1.         Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
2.         Perhatikan keadaan umum penderita
3.         Pendinginan
           Membuka pakaian penderita/korban
           Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air
4.         Mencegah infeksi
o          Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
o          Penderita dikerudungi kain putih
o          Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll
5.         Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
6.         Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
7.         Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.
8.         Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.


Hipotermia
yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin

Gejala
           Menggigil/gemetar
           Perasaan melayang
           Nafas cepat, nadi lambat
           Pandangan terganggu
           Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan
1.         Bawa korban ketempat hangat
2.         Jaga jalan nafas tetap lancar
3.         Beri minuman hangat dan selimut
4.         Jaga agar tetap sadar
5.         Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)


Keracunan makanan atau minuman

Gejala
           Mual, muntah
           Keringat dingin
           Wajah pucat/kebiruan

Penanganan
1.         Bawa ke tempat teduh dan segar
2.         Korban diminta muntah
3.         Diberi norit
4.         Istirahatkan
5.         Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik
27-04-2009 13:41   
             

27-04-2009 13:41    RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
chris.ho

Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan

biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
           Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
           Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya:

1. Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:
1.         Hematotoksin (keracunan dalam)
2.         Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)
3.         Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)

Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati.

Penanganan untuk Pertolongan Pertama:
1.         Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.

2.         Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat

3.         Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan
-           Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
-           Letakkan daerah gigitan dari tubuh
-           Berikan kompres es
-           Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri

4.         Perawatan luka
-           Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
-           Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).

5.         Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)

6.         Perbaikan sirkulasi darah
-           Kopi pahit pekat
-           Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv
-           Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor

7.         Obat-obatan lain
-           Ats
-           Toksoid tetanus 1 ml
-           Antibiotic misalnya: PS 4:1


2. Gigitan Lipan
Ciri-ciri
1.         Ada sepasang luka bekas gigitan
2.         Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam
Penanganan
1.         Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
2.         Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik


3. Gigitan Lintah dan Pacet
Ciri-ciri
1.         Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)
Penanganan
1.         Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
2.         Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal


4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya
Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.

Perhatian:
           Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping
           Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.    
             

            RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Adalah salah satu tahapan dalam Pertolongan Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yng aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.

Prinsip Evakuasi
1.         Dilakukan jika mutlak perlu
2.         Menggunakan teknik yang baik dan benar
3.         Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian

Alat Pengangkutan

Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam alat pengangkutan, yaitu:
1. Manusia
Manusia sebagai pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan.

Bila satu orang maka penderita dapat:
           Dipondong : untuk korban ringan dan anak-anak
           Digendong : untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang
           Dipapah : untuk korban tanpa luka di bahu atas
           Dipanggul/digendong
           Merayap posisi miring

Bila dua orang maka penderita dapat:
Maka pengangkutnya tergantung cidera penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang punggung.
           Dipondong : tangan lepas dan tangan berpegangan
           Model membawa balok
           Model membawa kereta

2. Alat bantu
           Tandu permanen
           Tandu darurat
           Kain keras/ponco/jaket lengan panjang
           Tali/webbing


Persiapan

Yang perlu diperhatikan:
1. Kondisi korban memungkinkan untuk dipindah atau tidak berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan, luka, patah tulang dan gangguan persendian
2. Menyiapkan personil untuk pengawasan pasien selama proses evakuasi
3. Menentukan lintasan evakusi serta tahu arah dan tempat akhir korban diangkut
4. Memilih alat
5. Selama pengangkutan jangan ada bagian tuhuh yang berjuntai atau badan penderita yang tidak daolam posisi benar
27-04-2009 13:41   
             

27-04-2009 13:45    RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
chris.ho
AXnet Kemayoran



Posting: 19.972
Grup: Pengawal Forum
Ikutan: Jul 2007
Status: Online
Reputasi: 232
Posting: #5 RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
FARMAKOLOGI

Farmakologi adalah pengetahuan mengenai obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan standar yang sering dibutuhkan dalam Kegiatan Alam Terbuka.

1. CTM = Alergi, obat tidur
2. Betadine = Antiseptik
3. Povidone Iodine = Antiseptik
4. Neo Napacyne = Asma, sesak nafas
5. Asma soho = Asma,sesak nafas
6. Konidin = Batuk
7. Oralit = Dehidrasi
8. Entrostop = Diare
9. Demacolin = Flu, batuk
10. Norit = Keracunan
11. Antasida doen  = Maag
12. Gestamag = Maag
13. Kina = Malaria
14. Oxycan = Memberi tambahan oksigen murni
15. Damaben = Mual
16. Feminax = Nyeri haid
17. Spasmal = Nyeri haid
18. Counterpain = Pegal linu
19. Alkohol 70% = Pembersih luka/antiseptic
20. Rivanol = Pembersih luka/antiseptic
21. Chloroetil (obat semprot luar)          = Pengurang rasa sakit
22. Pendix    = Pengurang rasa sakit
23. Antalgin = Pengurang rasa sakit, pusing
24. Paracetamol = Penurun panas
25. Papaverin = Sakit perut
26. Vitamin C = Sariawan
27. Dexametason = Sesak nafas



PENUTUP

Pertolongan Pertama adalah sebagai suatu tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun memiliki dampak yang sangat besar bagi penderita atau korban. Kesalahan diagnosa dan penanganan dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat bahkan kematian. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi.

Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Serahkan penanganan selanjutnya (bila diperlukan) pada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.