Pertolongan Pertama merupakan tindakan
pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan
bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis
resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan
sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari
penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama
diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang akan menghubungi
petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan
tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan
kematian.
A. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat
tersebut diantaranya:
1.Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya.
Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila menjumpai suatu
kecelakaan. Sebelum menolong, periksa dulu apakah tempat tersebut aman atau dalam bahaya.
2.Pakailah metode pertolongan yang cepat,
mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang
ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya.
3.Buatlah cataan tentang usaha-usaha
pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu
kejadian, dsb. ini berguna bila penderita mendapat rujuka/pertolongan tambahan
oleh pihak lain.
B. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jangan Panik
Berlakulah
cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban
yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan
diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah yang
mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari
kecelakaan berikutnya.
Pentingnya
menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan
ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong
dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan
perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan
secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung
korban.
Bila
pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4. Pendarahan.
Pendarahan
yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit.
Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan
kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang,
atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. letakkan
bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban
ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang
lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan
telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara
ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak
muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam
posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara
terburu-buru.
Korban
tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak
diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang
patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap
terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh
kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral
pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada
korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah
sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan
mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya
kepada
KASUS-KASUS KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM
KEGIATAN ALAM TERBUKA
Pingsan (Syncope/collapse)
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena
otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
Gejala
• Perasaan
limbung
• Pandangan
berkunang-kunang
• Telinga
berdenging
• Nafas
tidak teratur
• Muka
pucat
• Biji
mata melebar
• Lemas
• Keringat
dingin
• Menguap
berlebihan
• Tak
respon (beberapa menit)
• Denyut
nadi lambat
Penanganan
1. Baringkan
korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan
tungkai melebihi tinggi jantung
3. Longgarkan
pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4. Beri
udara segar
5. Periksa
kemungkinan cedera lain
6. Selimuti
korban
7. Korban
diistirahatkan beberapa saat
8. jangan
sekali-kali member korban minum karena akan menyebabkan kematian
Dehidrasi
yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami
kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh
melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan
elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan
disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau
aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala dan tanda dehidrasi
Dehidrasi ringan
• Defisit
cairan 5% dari berat badan
• Penderita
merasa haus
• Denyut
nadi lebih dari 90x/menit
Dehidrasi sedang
• Defisit
cairan antara 5-10% dari berat badan
• Nadi
lebih dari 90x/menit
• Nadi
lemah
• Sangat
haus
Dehidrasi berat
• Defisit
cairan lebih dari 10% dari berat badan
• Hipotensi
• Mata
cekung
• Nadi
sangat lemah, sampai tak terasa
• Kejang-kejang
Penanganan
1. Mengganti
cairan yang hilang dan mengatasi shock
2. mengganti
elektrolit yang lemah
3. Mengenal
dan mengatasi komplikasi yang ada
4. Memberantas
penyebabnya
5. Rutinlah
minum jangan tunggu haus
Asma
yaitu penyempitan/gangguan saluran
pernafasan.
Gejala
• Sukar
bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
• Terdengar
suara nafas tambahan
• Otot
Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
• Irama
nafas tidak teratur
• Terjadinya
perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
• Kesadaran
menurun (gelisah/meracau)
Penanganan
1. Tenangkan
korban
2. Bawa
ketempat yang luas dan sejuk
3. Posisikan
½ duduk
4. Atur
nafas
5. Beri
oksigen (bantu) bila diperlukan
Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh
kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.
Gejala
• Kepala
terasa nyeri/berdenyut
• Kehilangan
keseimbangan tubuh
• Lemas
Penanganan
1. Istirahatkan
korban
2. Beri
minuman hangat
3. beri
obat bila perlu
4. Tangani
sesuai penyebab
Maag/Mual
yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.
Gejala
• Perut
terasa nyeri/mual
• Berkeringat
dingin
• Lemas
Penanganan
1. Istirahatkan
korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2. Beri
minuman hangat (teh/kopi)
3. Jangan
beri makan terlalu cepat
Lemah jantung
yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh
sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.
Gejala
• Nyeri
di dada
• Penderita
memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
• Kadang
sampai tidak merespon terhadap suara
• Denyut
nadi tak teraba/lemah
• Gangguan
nafas
• Mual,
muntah, perasaan tidak enak di lambung
• Kepala
terasa ringan
• Lemas
• Kulit
berubah pucat/kebiruan
• Keringat
berlebihan
Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit
jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.
Penanganan
1. Tenangkan
korban
2. Istirahatkan
3. Posisi
½ duduk
4. Buka
jalan pernafasan dan atur nafas
5. Longgarkan
pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
6. Jangan
beri makan/minum terlebih dahulu
7. Jangan
biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)
Histeria
yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat
(berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.
Gejala
• Seolah-olah
hilang kesadaran
• Sikapnya
berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
• Tidak
dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas
Penanganan
1. Tenangkan
korban
2. Pisahkan
dari keramaian
3. Letakkan
di tempat yang tenang
4. Awasi
Mimisan
yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang
hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
Gejala
• Dari
lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
• Korban
sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
• Kadang
disertai pusing
Penanganan
1. Bawa
korban ke tempat sejuk/nyaman
2. Tenangkan
korban
3. Korban
diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4. Diminta
bernafas lewat mulut
5. Bersihkan
hidung luar dari darah
6. Buka
setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama
Kram
yaitu otot yang mengejang/kontraksi
berlebihan.
Gejala
• Nyeri
pada otot
• Kadang
disertai bengkak
Penanganan
1. Istirahatkan
2. Posisi
nyaman
3. Relaksasi
4. Pijat
berlawanan arah dengan kontraksi
Memar
yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah
kulit akibat dari benturan keras.
Gejala
• Warna
kebiruan/merah pada kulit
• Nyeri
jika di tekan
• Kadang
disertai bengkak
Penanganan
1. Kompres
dingin
2. Balut
tekan
3. Tinggikan
bagian luka
Keseleo
yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian
biasanya disertai kram.
Gejala
• Bengkak
• Nyeri
bila tekan
• Kebiruan/merah
pada derah luka
• Sendi
terkunci
• Ada
perubahan bentuk pada sendi
Penanganan
1. Korban
diposisikan nyaman
2. Kompres
es/dingin
3. Balut
tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4. Tinggikan
bagian tubuh yang luka
Main-Main Kesini yah...It's Good 4 U
27-04-2009 13:40
27-04-2009 13:41 RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
chris.ho
AXnet Kemayoran
Posting: 19.972
Grup: Pengawal Forum
Ikutan: Jul 2007
Status: Online
Reputasi: 232
Posting: #2 RE: Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
Luka
yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas
jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Gejala
• Terbukanya
kulit
• Pendarahan
• Rasa
nyeri
Penanganan
1. Bersihkan
luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2. Tutup
luka dengan kasa steril/plester
3. Balut
tekan (jika pendarahannya besar)
4. Jika
hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menangani luka:
1. Ketika
memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
- Keluarkan tanpa menyinggung luka
- Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau
kain berbulu)
- Evakuasi korban ke pusat kesehatan
2. Bekuan
darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai
menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
Pendarahan
yaitu keluarnya darah dari saluran darah
kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara
1. Tenaga/mekanik,
misal menekan, mengikat, menjahit dll
2. Fisika:
• Bila
dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
• Bila
dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
3. Kimia:
Obat-obatan
4. Biokimia:
vitamin K
5. Elektrik:
diahermik
Patah Tulang/fraktur
yaitu rusaknya jaringan tulang, secara
keseluruhan maupun sebagian
Gejala
• Perubahan
bentuk
• Nyeri
bila ditekan dan kaku
• Bengkak
• Terdengar/terasa
(korban) derikan tulang yang retak/patah
• Ada
memar (jika tertutup)
• Terjadi
pendarahan (jika terbuka)
Jenisnya
• Terbuka
(terlihat jaringan luka)
• Tertutup
Penanganan :
Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang tertutup
1. Periksa
Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
2. Sensasi (respon nyeri)
3. Sirkulasi (peredaran darah)
4. Ukur
bidai disisi yang sehat
5. Pasang
kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
6. Pasang
bantalan didaerah patah tulang
7. Pasang
bidai meliputi 2 sendi disamping luka
8. Ikat
bidai
9. Periksa
GSS
Untuk patah tulang terbuka
1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan
posisi tulang yang mencuat
2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik,
pembalut cincin
3.Ikat dengan ikatan V
4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada
patah tulang tertutup
Tujuan Pembidaian
1. Mencegah
pergeseran tulang yang patah
2. memberikan
istirahat pada anggota badan yang patah
3. mengurangi
rasa sakit
4. Mempercepat
penyembuhan
Luka Bakar
yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau
zat-zat yang bersifat membakar)
Penanganan
1. Matikan
api dengan memutuskan suplai oksigen
2. Perhatikan
keadaan umum penderita
3. Pendinginan
• Membuka
pakaian penderita/korban
• Merendam
dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup
dikompres air
4. Mencegah
infeksi
o Luka
ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
o Penderita
dikerudungi kain putih
o Luka
jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll
5. Pemberian
sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
6. Bila
luka bakar luas penderita diKuasakan
7. Transportasi
kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak
memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan
ketat selama perjalanan.
8. Khusus
untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
Hipotermia
yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan
yang dingin
Gejala
• Menggigil/gemetar
• Perasaan
melayang
• Nafas
cepat, nadi lambat
• Pandangan
terganggu
• Reaksi
manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat
Penanganan
1. Bawa
korban ketempat hangat
2. Jaga
jalan nafas tetap lancar
3. Beri
minuman hangat dan selimut
4. Jaga
agar tetap sadar
5. Setelah
keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)
Keracunan makanan atau minuman
Gejala
• Mual,
muntah
• Keringat
dingin
• Wajah
pucat/kebiruan
Penanganan
1. Bawa
ke tempat teduh dan segar
2. Korban
diminta muntah
3. Diberi
norit
4. Istirahatkan
5. Jangan
diberi air minum sampai kondisinya lebih baik
27-04-2009 13:41
27-04-2009 13:41 RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
chris.ho
Gigitan binatang gigitan binatang dan
sengatan
biasanya merupakan alat dari binatang
tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam
keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa
(beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada
gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
• Cucilah
bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
• Bila
pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
Ada beberapa jenis binatang yang sering
menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka, diantaranya:
1. Gigitan Ular
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup
penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang
meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun
ular terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Hematotoksin
(keracunan dalam)
2. Neurotoksin
(bisa/racun menyerang sistem saraf)
3. Histaminik
(bisa menyebabkan alergi pada korban)
Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat
timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin
disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat
penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati.
Penanganan untuk Pertolongan Pertama:
1. Telentangkan
atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
2. Tenangkan
penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
3. Cegah
penyebaran bias penderita dari daerah gigitan
- Torniquet
di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran
limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket
dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
- Letakkan
daerah gigitan dari tubuh
- Berikan
kompres es
- Usahakan
penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk
menghilangkan rasa nyeri
4. Perawatan
luka
- Hindari
kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
- Zat
anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu
pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan
isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada
luka di mulut).
5. Bila
memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)
6. Perbaikan
sirkulasi darah
- Kopi
pahit pekat
- Kafein
nabenzoat 0,5 gr im/iv
- Bila
perlu diberikan pula vasakonstriktor
7. Obat-obatan
lain
- Ats
- Toksoid
tetanus 1 ml
- Antibiotic
misalnya: PS 4:1
2. Gigitan Lipan
Ciri-ciri
1. Ada
sepasang luka bekas gigitan
2. Sekitar
luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya
setelah 4-5 jam
Penanganan
1. Kompres
dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
2. Beri
obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik
3. Gigitan Lintah dan Pacet
Ciri-ciri
1. Pembengkakan,
gatal dan kemerah-merahan (lintah)
Penanganan
1. Lepaskan
lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
2. Bila
ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal
4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat
lainnya
Biasanya sengatan ini kurang berbahaya
walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang
sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.
Perhatian:
• Dalam
hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan
kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh.
Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya
ke arah samping
• Balutlah
bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.
RE:
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Adalah salah satu tahapan dalam Pertolongan
Pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yng aman dan nyaman untuk
mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Prinsip Evakuasi
1. Dilakukan
jika mutlak perlu
2. Menggunakan
teknik yang baik dan benar
3. Penolong
harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat
untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian
Alat Pengangkutan
Dalam melaksanakan proses evakusi korban ada
beberapa cara atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada
kondisi yang dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam
alat pengangkutan, yaitu:
1. Manusia
Manusia sebagai pengangkutnya langsung.
Peranan dan jumlah pengangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan.
Bila satu orang maka penderita dapat:
• Dipondong
: untuk korban ringan dan anak-anak
• Digendong
: untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang
• Dipapah
: untuk korban tanpa luka di bahu atas
• Dipanggul/digendong
• Merayap
posisi miring
Bila dua orang maka penderita dapat:
Maka pengangkutnya tergantung cidera
penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring dan
tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang punggung.
• Dipondong
: tangan lepas dan tangan berpegangan
• Model
membawa balok
• Model
membawa kereta
2. Alat bantu
• Tandu
permanen
• Tandu
darurat
• Kain
keras/ponco/jaket lengan panjang
• Tali/webbing
Persiapan
Yang perlu diperhatikan:
1. Kondisi korban memungkinkan untuk dipindah
atau tidak berdasarkan penilaian kondisi dari: keadaan respirasi, pendarahan,
luka, patah tulang dan gangguan persendian
2. Menyiapkan personil untuk pengawasan
pasien selama proses evakuasi
3. Menentukan lintasan evakusi serta tahu
arah dan tempat akhir korban diangkut
4. Memilih alat
5. Selama pengangkutan jangan ada bagian
tuhuh yang berjuntai atau badan penderita yang tidak daolam posisi benar
27-04-2009 13:41
27-04-2009 13:45 RE: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
chris.ho
AXnet Kemayoran
Posting: 19.972
Grup: Pengawal Forum
Ikutan: Jul 2007
Status: Online
Reputasi: 232
Posting: #5 RE: Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah pengetahuan mengenai
obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan standar yang sering
dibutuhkan dalam Kegiatan Alam Terbuka.
1. CTM = Alergi, obat tidur
2. Betadine = Antiseptik
3. Povidone Iodine = Antiseptik
4. Neo Napacyne = Asma, sesak nafas
5. Asma soho = Asma,sesak nafas
6. Konidin = Batuk
7. Oralit = Dehidrasi
8. Entrostop = Diare
9. Demacolin = Flu, batuk
10. Norit = Keracunan
11. Antasida doen = Maag
12. Gestamag = Maag
13. Kina = Malaria
14. Oxycan = Memberi tambahan oksigen murni
15. Damaben = Mual
16. Feminax = Nyeri haid
17. Spasmal = Nyeri haid
18. Counterpain = Pegal linu
19. Alkohol 70% = Pembersih luka/antiseptic
20. Rivanol = Pembersih luka/antiseptic
21. Chloroetil (obat semprot luar) = Pengurang rasa sakit
22. Pendix =
Pengurang rasa sakit
23. Antalgin = Pengurang rasa sakit, pusing
24. Paracetamol = Penurun panas
25. Papaverin = Sakit perut
26. Vitamin C = Sariawan
27. Dexametason = Sesak nafas
PENUTUP
Pertolongan Pertama adalah sebagai suatu
tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun memiliki dampak yang sangat
besar bagi penderita atau korban. Kesalahan diagnosa dan penanganan dapat
mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat bahkan kematian. Satu hal yang
perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang
diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk
sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi.
Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini
bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si
penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Serahkan penanganan selanjutnya
(bila diperlukan) pada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.






0 komentar:
Posting Komentar